Iman Itu Bertambah dan Berkurang

Definisi Iman

Iman menurut ahlus sunnah yaitu perkataan dan perbuatan. Perkataan terdiri dari perkataan hati (keyakinan) dan perkataan dengan lisan, sedangkan perbuatan terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan. Dan iman itu bertambah dengan ketaatan serta berkurang dengan kemaksiatan.

Termasuk pokok aqidah ahlus sunnah wal jama’ah, yaitu keimanan seseorang bisa bertambah dan bisa berkurang. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala, “..Supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang telah ada..” (QS. Al-Fath : 4).

Dan setiap nash yang menjelaskan bertambahnya iman, terkandung didalamnya berkurangnya iman. Karena penambahan dan pengurangan adalah dua hal yang saling berkebalikan dan berhubungan.

Diantara Sebab yang Dapat Menambah Keimanan
  • Mengenal Nama-Nama Allah dan Shifat-ShifatNya
Ketika seorang hamba bertambah pengenalannya kepada Allah, NamaNya dan ShifatNya serta melaksanakan semua konsekuensinya, maka akan bertambah keimanan, kecintaan dan pengagungannya kepada RabbNya.
  • Merenungkan Ayat-Ayat Allah, baik Ayat Kauniyyah (ciptaan Allah) maupun Ayat Syar’iyyah (hukum syariat)
Jika hamba merenungkan alam semesta dan juga hukum syariat, maka dia akan mengetahui kekuasaan yang besar dan hikmah yang sempurna yang dimiliki Allah. Sehingga, bertambahlah keimanan dan keyakinan hamba terhadap RabbNya.
  • Melaksanakan ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah
Sesungguhnya iman akan bertambah sesuai dengan besarnya kualitas amal, jenis amalan dan jumlah amalnya. Semakin bagus kualitas amal, maka bertambahnya keimanan akan semakin banyak pula. Sedangkan besarnya kualitas amal, sesuai dengan besarnya keikhlasan dan ittiba’ yang menyertai amal tersebut. Adapun untuk jenis amal, amal yang wajib lebih utama daripada amal sunah. Dan sebagian amal ketaatan lebih utama daripada sebagian yang lain. Dan semakin utama jenis suatu amal yang dilakukan, maka bertambahnya keimanan semakin besar pula.Dan untuk jumlah amal, semakin banyak amalan yang ditunaikan, bertambahnya keimanan semakin banyak pula. Karena amal termasuk bagian dari keimanan itu sendiri.
  • Meninggalkan kemaksiatan karena takut kepada Allah
Ketika semakin besar faktor pendorong untuk berbuat maksiat, kemudian dia meninggalkan maksiat tersebut, maka bertambahnya keimanan semakin besar pula. Karena meninggalkan maksiat bersama dengan faktor pendorongnya yang kuat, menunjukkan kuatnya keimanan hamba. Dimana dia mendahulukan kecintaannya kepada Allah dan RasulNya diatas kepentingan hawa nafsunya.

Diantara Sebab yang Dapat Mengurangi Keimanan
  • Tidak mengenal Allah, Nama-NamaNya dan Shifat-ShifatNya
  • Lalai dari Melihat Ayat-Ayat Allah, baik Ayat Kauniyyah maupun Ayat Syar’iyyah
Hal ini disebabkan oleh sakit dan matinya hati karena mengikuti syahwat dan syubhat.
  • Melaksanakan kemaksiatan
Iman akan berkurang karena kemaksiatan sesuai dengan jenisnya, kadarnya, bermudah-mudahan dan kekuatan faktor pendorongnya. Adapun berkaitan dengan jenis dan kadar kemaksiatan, maka dosa besar lebih banyak mengurangi iman daripada dosa kecil. Dosa membunuh jiwa yang diharamkan Allah lebih banyak mengurangi iman daripada dosa mencuri. Dan dosa kemaksiatan yang berbilang lebih banyak mengurangi iman daripada dosa kemaksiatan tunggal. Adapun dari sisi bermudah-mudahan, maka kemaksiatan yang timbul dari hati yang bermudah-mudahan dan sedikit takutnya kepada Allah lebih banyak mengurangi iman daripada jika kemaksiatan timbul dari hati yang mengagungkan Allah dan takut kepadaNya, tetapi terkadang hawa nafsu mengalahkannya sehingga dia terjatuh dalam kemaksiatan. Kemudian dari sisi kuatnya pendorong maksiat, maka kemaksiatan yang terjadi bersama pendorong maksiat yang lemah, lebih banyak dosanya dan lebih banyak mengurangi iman daripada kemaksiatan bersama faktor pendorong maksiat yang kuat. Misalnya zinanya seorang yang miskin lebih besar dosanya daripada zinanya orang kaya, karena faktor pendorong (hartanya) yang lebih sedikit.
  • Meninggalkan ketaatan
Berkurangnya iman karena meninggalkan ketaatan sesuai dengan jenis ketaatan yang ditinggalkan tersebut. Semakin besar jenis ketaatan yang ditinggalkan, semakin banyak mengurangi keimanan. Bahkan ada yang sampai menghilangkan keimanan secara total, misalnya adalah meninggalkan sholat wajib.

Maraji’ :
Syarh Aqidah Wasithiyyah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
Fathul Rabbil Bariyyah, Syaikh Utsaimin

Rekomendasi Untuk Anda × +
Previous
Next Post »