Nasehat Sebelum Pernikahan

Ada seorang pemuda, satu bulan sebelum pernikahannya, teman-temannya berbisik pada telinganya dengan bisikan-bisikan, arahan-arahan, dan nasehat-nasehat.

Bukan!! Itu bukan nasehat atau arahan. Tetapi itu adalah anjuran untuk melakukan suatu perbuatan buruk yang menjijikkan. Itu adalah ajakan untuk melakukan perbuatan yang mendatangkan murka Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ajakan untuk melakukan perbuatan jijik yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ajakan untuk memulai pernikahannya yang halal dengan suatu perbuatan maksiat yang besar. Yaitu perbuatan zina.

“Kamu harus mencoba melakukan hubungan seks sebelum melakukannya dengan isterimu.”

Ia bertanya kepada mereka, “Bagaimana saya melakukannya jika menghendaki hal itu?”

Kawan-kawannya mengatakan, “Berzinalah dengan seorang wanita. Meski kamu harus pergi ke luar negeri. Agar kamu tahu bagaimana nanti berinteraksi dengan isterimu.”

Subhanallah.. betapa bodoh para kawan pemuda itu. Dan betapa besar kebutuhan akal mereka kepada ilmu, pemahaman, dan pengetahuan. Sesungguhnya itu hanya beberapa hari saja, dan sang pemuda pasti segera masuk ke dalam kamar isterinya.

Mungkin akan terjadi sedikit kesalahan dalam beberapa hal… tapi itu tidak menjadi masalah. Kesalahan itu bisa diperbaiki sedikit demi sedikit. Ini jika memang harus terjadi kesalahan, agar kawan-kawan yang buruk dan bodoh itu tidak memberikan arahan-arahan sial itu.

Namun menurut keyakinan saya, sangat jarang bakal terjadi kesalahan-kesalahan itu. Karena setiap orang, pasti terdorong oleh instingnya untuk mengerjakan hal-hal yang mesti dikerjakannya. Ini akan terjadi secara otomatis sesuai dengan tabiat dan pembawaan. Dan itu tentunya terjadi saat ia menyendiri dengan isterinya yang halal. Ia tidak harus mencobanya dengan melakukan perbuatan haram sebelum itu.

Wahai saudaraku sang pemuda! Biarkan saya menceritakan kepada anda kisah pemuda di atas yang hampir mendekati pernikahan, kemudian kawan-kawan buruknya memberikan petuah buruk kepadanya seperti tadi sudah dijelaskan.

Maka, mereka pun pergi semua ke luar negeri untuk menjamu sang pemuda selama satu minggu. Di sana sang pemuda melaksanakan apa yang diajarkan oleh kawan-kawannya.

Setelah itu, hari pernikahan pun tiba. Dan hari-hari berlalu dengan begitu cepat. Maka hamillah sang isteri. Dan bersama dengan berjalannya masa kehamilan, sang isteri terus menerus tertimpa penyakit bermacam-macam, yang mengharuskannya pergi ke rumah sakit. Akhirnya para dokter menganalisa darahnya secara sempurna. Mereka menemukan bahwa wanita ini mengidap penyakit Aids, dan semuanya sangat keheranan dengan kejadian itu. Karena wanita ini seorang gadis baik-baik, juga berasal dari keluarga yang baik dan suci. Sang jabang bayi, juga mengidap penyakit yang sama.

Maka sang suami dipanggil. Setelah melewati tes laboratorium, hasilnya membuktikan bahwa sang suami benar-benar mengidap penyakit tersebut. Setelah perdebatan panjang, akhirnya sang ayah mengakui apa yang dulu telah diperbuatnya. Tetapi tidak tersisa selain hanya rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sang suami meninggal dunia dalam beberapa bulan. Sementara sang pengantin wanita yang suci, ia masih tetap hidup. Dia adalah seorang gadis yang terampas seluruh impian-impian panjangnya. Ia seakan-akan dikubur hidup-hidup dengan dosa yang tidak pernah dilakukannya.

Maka, hilanglah senyuman indah dari kedua bibirnya. Dia dan jabang bayinya terus merintih di bawah himpitan penyakit ganas itu, hingga Allah Subhanahu wa Ta'ala menentukan keputusan-Nya.

(src: http://wafimarzuqi.wordpress.com)
Rekomendasi Untuk Anda × +
Previous
Next Post »